
Manusia adalah makhluk yang tamak. Tidak pernah merasa puas akan hal yang sudah dicapainya. Selalu ingin memiliki segalanya apa saja yang dunia tawarkan. Popularitas, jabatan, fashion, harta, tahta dan sebagainya.
Tipu daya dunia sering membuat manusia lupa diri. Lupa akan penciptanya, sehingga ia lupa menunaikan tugasnya sebagai hamba. Lupa akan suatu saat nanti bahwa kita harus melepaskan segalanya. Inilah sebuah permainan. Kita lalai dan terbuai dengan beragam permainan yang ditawarkan.
Allah maha pengasih dan penyayang berulang kali mengingatkan hambanya melalui ayat-ayatnya agar berhati-hati dengan kemegahan dunia dan isinya. Allah mengingatkan ciptaannya agar tidak lupa kepadanya. Agar tidak terbuai dan lalai dengan kenikmatannya.Dunia ini hanya permainan belaka. Begitu singkat dan cepat kita akan meninggalkannya. Kemegahan dunia ini akan sirna dan tidak fana. Dia hanya sementara untuk menghibur kita selama hidup. Cuma sebentar saja. Sangat singkat, tapi kadang-kadang kita tidak sadar akan perjalanannya, karena terlalu asik mengikutinya.
Ayat diatas sudah sangat jelas sekali menjelaskannya. lantas kenapa kita tidak menghiraukannya? karena kita terlalu nikmat menikmatinya sehingga hati kita buta akan peringatannya.“Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-bangga tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada adzab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu. (QS. 57:20)
Dunia melalaikan !
Bermacam-macam kenikmatan Allah berikan untuk hambanya. Dia maha pengasih dan penyanyang. Pemberi segalanya untuk makhluknya. Membuat manusia senang mengikuti jalannya dunia ini. Seiring dengan itu, suka duka pasti akan di rasakannya. Kadang Allah menegur hambanya agar mengingatNya. Berbagai cara Dia menegur ciptaannya, melalui musibah dan sebagainya.
Semakin kita kejar isi dunia ini semakin lupa akan pemiliknya. Manusia tidak akan pernah puas dan cukup dengan satu hal, maka dunia terus memberi fasilitas kenikmatan sehingga membuat manusia selalu tertipu.
“Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka, dan sungguh kampung akhirat iti lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Maka tidakkah kalian memahaminya?” (QS. Al An’am 32)Hari ini kita mendapatkan satu hal, esoknya sudah ada hal baru lagi, dan kita tidak pernah berhenti sampai disitu, kita terus berupaya menguasainya hingga kita berhenti dari kehidupan ini. Itulah dunia, sampai matipun kamu tidak akan sanggup mengikutinya. Kita akan selalu tertarik akan kemewahannya.
“Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahuinya.” (QS. Al Ankabut 64)“Sesungguhnya kehidupan dunia hanyalah permainan dan senda gurau. Dan jika kamu beriman dan bertakwa, Allah akan memberikan pahala kepadamu dan Dia tidak akan meminta harta-hartamu.” (QS. Muhammad 36)‘Ketahuilah, sesungguhnya kehidupan dunia itu hanya permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak…” (QS. Al Hadid 20)
Bersyukurlah ! Kamu akan merasa cukup…
Bersyukur adalah salah satu sifat yang wajib dimiliki oleh manusia. Agar tidak tamak dan berlebih-lebihan. Menjadi manusia bersyukur salah satu bentuk terima kasih kepada sang khalik akan kenikmatan yang sudah didapatkan. Sehingga manusia tidak mengutuk Allah meminta dan meminta lagi kenikmatan lainnya.
“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan: Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (QS. Ibrahim: 7)Tak perlu meminta, Allah sendiri akan memberi kenikmatan yang lebih lagi dari pada apa yang sudah kita dapatkan saat ini. Inilah salah satu buah kenikmatan dari rasa syukur yang kita miliki.
Kesyukuran menghasilkan kebahagiaan, semakin kita bersyukur Allah semakin menambahkan kenikmatan demi kenikmatan kepada kita. Jadi tidak perlu mati-matian menghabiskan segala upaya mengejar dunia sesaat ini. Jangan lupakan kewajiban terhadapNya !
Apa kamu merasa tidak cukup dengan apa yang kamu dapatkan hari ini?
Lihatlah orang dibawahmu ! jangan melihat orang diatasmu. Lihat apa yang kamu miliki hari ini dengan kemarin. Apa yang kamu miliki hari ini belum tentu dimiliki oleh orang lain, pun sebaliknya. Disinilah manusia dituntut untuk bersyukur.
Katika kamu memiliki semua apa yang kamu butuhkan. Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?
Ada banyak ayat Allah tentang anjuran kepada hambanya untuk selalu bersyukur agar hambanya tidak gila dan lalai dengan dunia.” Dan Dia telah memberikan kepadamu segala apa yang kamu mohonkan kepada-Nya. Jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya. Sungguh, manusia itu sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah).” ~QS, Ibrahim : 34~
Semakin kau semakin jauh !
Ya, semakin kau kejar dia semakin menjauh dan terus berjalan tanpa henti. Dunia terus berputar. Roda kehidupan ini senantiasa terus berjalan dengan jutaan kenikmatan. Dia semakin maju dan menjauh darimu. Makanya dinamika kehidupan ini tidak pernah abadi, dia selalu berubah.
Lihatlah berbagai macam ciptaan manusia yang selalu ada inovasi, hari ini keluar yang seperti ini, esoknya sudah keluar yang lebih bagus lagi, terus dan terus sehingga kamu mati. Tak berhenti disitu, dia akan terus berjalan sampai akhir zaman. yang begitulah dunia ini, dia pintar menipu manusia hingga lupa akan Rabbnya.
Manusia akan selalu haus akan perubahannya. Maka jika hidup ini lebih mengutamakan dunia dan melupakan akhirat maka kita termasuk orang yang rugi. Kita dianjurkan untuk berbuat untuk dunia seakan kita hidup selamanya dan berbuat untuk akhirat seakan kamu mati esok.
Dunia adalah perantara menuju akhirat. Berbuatlah semaksimal mungkin untuk bekal kembali ke pangkuan Rabbi. Berbuat kebaikan setiap hari dapat menolong kita di kemudian hari. Maka hidup ini harus 100% / 100% dunia dan akhirat.
Namun kita menyadari, seiring berjalannya waktu kita merasa akan hidup selamanya dan lupa akan mati esok karena kita terus mengejar dunia ini. Maka disitulah kita perlu rem yang kuat untuk menghentikan langkah.
Hapuslah sifat ketamakan dan tingkatkan rasa kesyukuran niscaya kamu akan selalu merasa hidup lebih bermakna. Kita merasa memiliki segalanya, kita merasa cukup dengan apa yang kita miliki hari ini.
Bersyukurlah, Jangan terlalu kau ikuti permainan dunia !
Tulisan ini untuk muhasabah diri sendiri.
Al Manar, 21 Juli 2015
Pikiran Galau, Tulisan Kacau !
Syafrizal Elselatany
Tulisan Pindahan dari Blog syafrizalelselatany.wordpress.com
EmoticonEmoticon