Senin, 06 Februari 2017

Mengakui Kesalahan itu Memang Pahit, Lebih Pahit Lagi Kalau Kamu Tidak Mau Mengakui

Mengakui Kesalahan itu Memang Pahit, Lebih Pahit Lagi Kalau Kamu Tidak Mengakui
Semua kita pasti pernah melakukan kesalahan. Manusia mana yang tak pernah melakukan kesalahan ? jawabannya pasti tidak ada.
Artinya apa?
Setiap anak Adam yang dilahirkan pasti akan, sedang, pernah melakukan kesalahan. Hanya saja, tingkatan kesalahan yang dilakukan yang berbeda.
Lantas , apakah kita tidak boleh melakukan kesalahan? Melakukan kesalahan itu bukanlah pilihan. Tidak ada manusia yang melakukan sebuah kesalahan. Hanya saja mungkin ia tidak tahu apa yang telah dikerjakannya. Kapan ia tahu, setelah ada nilainya. Pekerjaan kita akan ada hasil setelah orang melihat dan menilai.
BACA JUGA : 

Selama Pilkada, Siapakah Aswaja Sebenarnya?


Namun, memang ada kesalahan yang dilakukan karena sengaja. Untuk hal ini, tentu memilki unsur tertentu. Yang tejas tujuannya untuk merugikan orang lain. Nah, ini yang salah. Kesalahan yang diciptakan untuk mendzolimi orang atau kelompok tertentu. Na’udzubillah min Dzalik !
Mengakui Kesalahan itu Memang Pahit, Lebih Pahit Lagi Kalau Kamu Tidak Mengakui

Bagaimana cara mengakui kesalahan ?
Memang tak dapat dipungkiri. Pahit rasanya mengakui sebuah kesalahan. Keengganan kita mengaku kalau kita salah bisa jadi karena rasa gengsi atau rasa malu yang berlebihan. Apalagi, kesalahan yang direncanakan untuk melukai seseorang, dan ketahuan oleh orang yang terlukai tersebut.
Akuilah kesalahan yang telah diperbuat. Karena akan lebih pahit lagi bagi orang lain karena kamu tidak mau mengakui kesalahanmu. Ingat, hidup ini terus berputar, hari ini kamu dzolimi orang besoknya boleh jadi kamunya yang terdzolimi. Sungguh, hidup ini sangat adil.  Tidak ada kesalahan yang tak termaafkan.
BACA JUGA : 

Apa Kabar Orang-Orang Besar ?

Terkadang kita sangat sigap melakukan kesalahan untuk menjelekkan dan melukai perasaan orang lain, namun tidak siap dengan resiko yang kita terima saat kesalahan yang kita rencanakan terungkap. Termasuk kritik ataupun masukan.
Qulil Haqqa Walau Kana Murran. Kalimat ini mengajarkan kita untuk mengakui sebuah kesalahan, untuk tegas menyatakan kebenaran. Meskipun hasilnya pahit kita terima. Tapi itulah hidup. kita dituntut untuk bertanggung jawab atas kesalahan yang telah kita lakukan.
Janganlah bermain api kalau kamu takut terbakar. Hari ini kamu dengan sengaja medzolimi orang lain, dengan kekuasaan yang kamu miliki, maka kedzaliman itu akan menimpamu, cepat atau lambat.
Berani memulai. Berani menjalani. Berani mengakhiri.
Jangan biarkan kesalahan kecil yang kamu kerjakan merusak ukhuwah kita yang sudah lama terjalin hanya untuk kepentingan sesaat.
Terima kritikan orang lain, terkadang, hidayah itu kita dapatkan melalui lisan orang lain. Inilah hidup, semuanya sudah teratur, jangan coba-coba keluar dari rel, kamu pasti akan terpelanting.
Berani Berbuat, Berani bertanggungjawab !
#sekian


BACA JUGA : 

Bukan Tidak Bisa, Tapi Tidak Mau !


EmoticonEmoticon