Senin, 06 Februari 2017

Selama Pilkada, Siapakah Aswaja Sebenarnya?

Selama Pilkada, Siapa Aswaja Sebenarnya?

Selama pilkada berlangsung aneka ragam “claim” sana sini bermunculan. Satu persatu memunculkan diri dengan identitas mereka masing-masing. Ada dari kalangan anak muda, komunitas, tokoh masyarakat dan tokoh agama. Kehadiran mereka tentunya membawa visi misi masing-masing dengan pandangan yang berbeda untuk menentukan sikap dalam pilkada.
Dalam konteks kekinian, “aswaja” menjadi kata primadona yang sering digunakan oleh orang-orang yang merasa kental dengan agama dan mengamalkan segala nilai-nilai yang terkandung pada manhaj ahlus sunnah waljama’ah. Tentunya,  mengatasnamakan diri dengan istilah komunitas atau kelompok tertentu menjadi hak pribadi masing-masing kelompok dengan segala keyakinan dan prinsip yang mereka pegang.
Lantas, selama pilkada berlangsung, siapakah aswaja sebenarnya?
Seperti kita ketahui, kalimat “aswaja” mulai ramai dibicarakan di Aceh setelah terjadi kisruh “ teriak-teriak” dalam Mesjid Raya Baiturrahman Banda Aceh saat khutbah Jum’at sedang berlangsung, padahal istilah aswaja sudah lama diketahui dan diikuti manhajnya orang Aceh sejak dahulu kala. Kemudian disusul lagi dengan kejadian-kejadian yang seharusnya tidak terjadi dalam rumah Allah di  beberapa mesjid di Aceh, termasuk penutupan atau penggerebekan tempat pengajian setahun yang lalu. Bahkan tak cukup sampai disitu, upaya menamakan diri dengan “aswaja” hingga ke kampanye akbar berpusat di Makam Syiah Kuala yang membuat seluruh kader aswaja di kabupaten/kota berduyun-duyun bergerak ke Banda Aceh untuk melakukan orasi identitasnya sebagai aswaja, hingga tersematnya gelar “ Umar Bin Khattab” masa kini kepada sang Panglima, Tgk. Haji Muzakkir Manaf.
Sat itu, saya pribadi prihatin atas segala kekacauan yang terjadi, yang merongrong persatuan ummat. Sadar tidak sadar kita sedang diadu oleh lawan dengan isu agama dan keyakinan. Kepanikan dan ketidaktahuan kita terhadap ilmu seseorang, membuat kita dengan mudahnya menghukum orang dengan istilah tertentu, wahabi dan sebagainya. Memang firqoh wahabi wa ashabuhu itu ada, tapi bukan semudahnya kita menstempel orang dengan istilah tersebut sebelum kita ketahui siapa dia sebenarnya dan memiliki bukti yang valid dan konkrit. Yang saya sesali saat itu adalah mencaci, merendahkan keilmuan orang lain dan sebagainya. Sehingga media sosial saat itu dipenuhi dengan berita fitnah dan kejelekan saudara sendiri yang tanpa kita sadari musuh islam mempelajari kelemahan kita.
BACA JUGA : 

Kamu Tulis, Lama-Lama Juga Akan Selesai !

Merujuk pada makna aswaja yang sebenarnya, istilah aswaja disematkan bagi siapa saja yang mengikuti sunah Nabi SAW dan menjaga jama’ah (khilafah) kaum muslimin, bukan hanya kelompok atau mazhab tertentu. Karena aswaja bukan sebuah mazhab atau kelompok  melainkan sebuah mahhaj, jalan atau tuntunan. Singkatnya, seseorang layak disebut sebagai Aswaja manakala ia senantiasa  berjalan diatas kebenaran. Kebenaran adalah Islam dan sunnah Nabi SAW. Kebalikannya seseorang yang tidak berjalan diatas Islam, juga tidak diatas sunnah Nabi SAW maka ia bukanlah aswaja meskipun ia mengkalim dirinya seorang aswaja seribu kali. Untuk Aceh sendiri, mayoritas kita adalah Mazhab Syafi’i (untuk saat ini saya pribadi belum mengetahui apakah ada yang menggunakan mazhab lain). Apakah anda termasuk aswaja ? mengamalkan ajaran islam mengikuti sunnah rasul dan menaati segala perintah dan menjauhi larangan Allah dan rasulmu ? tentu yang menjawab ini semua diri kita sendiri, sejauh mana kita menjalani dan menaati segala bentuk perintah dan larangan agama yang kita yakini.
Selama Pilkada, Siapa Aswaja Sebenarnya?
Kebersamaan Aswaja Aceh dalam Memerangi Wahabi | Photo : Serambi Indonesia

Tapi, Alhamdulillah, sejak kasus Ahok menista agama bergulir, ummat islam kembali bersatu, seakan hilang akan perbedaan yang terjadi selama ini, yang sempat membuat kita terkotak-kotak, saling mencaci sesama muslim, saling menghina, membuka aib sesama saudara kita seiman, yang pada hakikatnya perangai tersebut jauh dari ajaran islam.
Kini, kalimat aswaja itu terdengung kembali dari sudut-sudut daerah untuk mendukung pasangan calon masing-masing. Ramai-ramai mengklaim diri mereka masing-masing mendukung pasangan calon tertentu. Sudah pasti, membawa nama aswaja memiliki tujuan yang pasti,  untuk mempengaruhi masyarakat agar memilih pasangan calon yang didukungnya, menghipnotis masyarakat dengan aroma keaswajaannya untuk memenangkan pasangan calon yang dijagokannya.
BACA JUGA : 

Bukan Bisnis Baru, [MMM] Manusia Membantu Manusia

Maklum, perbedaan pendapat dalam bingkai politiklah yang membuat kader aswaja terpecah. Dan hal tersebut sangat wajar terjadi pada setiap individu atau kelompok sebagai makhluk hidup. Tentu kita punya selera yang berbeda bukan? Yang jelas aswaja tetap aswaja, di politik boleh berbeda, yang penting akidah dan keyakinan tetap sama.
Jadi, tidak ada kelompok aswaja yang wajib kita ikuti dalam pentas politik. Karena mereka, kita punya pilihan masing-masing. Siapa saja bisa menamakan diri aswaja, selama ia mengikuti manhaj ahlu sunnah wal jama’ah. Maka masyarakat tidak perlu bingung menentukan pilihannya, jika ada kelompok tertentu, baik itu aswaja atau lainnya menentukan sikap politiknya, pilih saja sesuai pilihan hati masing-masing yang menurut kita layak menjadi memimpin, dan memiliki sifat shiddiq, amanah, tabligh, fathanah.
Pun, begitu dengan muncul kelompok-kelompok tertentu menamakan aswaja ini itu saat pilkada, jangan mencaci atau menghujat mereka, menjelekkan, merendahkan dan sebagainya. Politik mendidik kita agar semakin dewasa memandang sebuah perbedaan. Jadikan perbedaan itu sebuah keindahan dalam berpikir. Karena Aswaja adalah KITA.
Sekian.

_______________________________
Tulisan ini merupakan pendapat pribadi. jika ada yang berminat membaca tulisan ini , dan menemukan kesalahan silakan di komentari dibawahnya, tak perlu menghujat. kata-kata dibalas dengan kata-kata. Karena Kebenaran akan kita ketahui setelah melakukan kesalahan. Salam Blogging #
BACA JUGA : 

Ke Kampus Apa Yang Kamu Cari?






1 komentar so far

* Melayani LiveChat 7 x 24 Jam Nonstop :

- WA : 08125522303
- BBM : CSID303



Sabung Ayam S128 Apk


Agen Resmi Sbobet


www.id303.info/s128


EmoticonEmoticon