Selasa, 03 Januari 2017

Angeline, ‘Warning’ Untuk Orang Tua !

Tags

ANGELINE, ‘WARNING’ UNTUK ORANG TUA !
Aksi pembunuhan terhadap gadis kecil bernama Angeline pada 16 Mei 2015 yang lalu di Bali menjadi perhatian publik akhir-akhir ini. Anak berumur 8 tahun ini ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa dekat kandang ayam ibu angkatnya sendiri. Awalnya masih bertanya-tanya siapa dalang dibalik kematian Diana. Akhirnya pihak polisi pun turun tangan, usut demi usut akhirnya terungkap, yaitu satpam rumah ibu angkat Angeline sendiri yang melakukannya, yaitu orang terdekatnyanya dan kemudian ibu angkatnya pun ditetapkan menjadi tersangka oleh pihak kepolisian. Meskipun saat ini kasus kematian Angeline masih dalam tahap pengusutan lebih dalam oleh pihak kepolisian karena sang satpam masih berbelit-belit dalam memberi informasi tentang kematian gadis ini, tapi yang harus dipelajari dari kasus ini adalah perhatian orang tua terhadap anak dan kewaspadaan terhadap orang –orang dekat anak.
Sedih dan geram ketika kita mendengar dan membaca berita tentang pembunuhan tragis ini. Bagaimana tidak, gadis kecil ini dibunuh secara brutal lalu diperkosa. Sungguh terlalu ! (Menurut sumber berita selama ini)
Pembunuhan yang berujung pada pemerkosaan ini menjadi ‘PR’ bagi pemerintah sendiri bahwa kekerasan pada anak masih sangat rentan terjadi. Meskipun pemerintah sendiri sudah melakukan semaksimal mungkin untuk melindungi anak-anak dan perempuan, tapi kekerasan masih terus mengintai. Selain pemerintah, peran orang tua sangatlah penting dalam hal seperti ini, jangan sampai lalai dan lengah dalam membesarkan anak.
Kepedulian orang tua sangat menentukan perkembangan si anak, orang tualah yang bertindak sebagai mandor untuk terus mengawasi si buah hati. Jangan mudah menitipkan atau meminta orang lain untuk mengasuh dan menjaganya. Para orang tua harus teliti dan jeli terhadap orang sekitar anaknya, karena kekerasan dan pelecehan terhadap anak sering dilakukan oleh orang terdekat.
Sebelum memiliki anak berdoa mati-matian untuk dikaruniai sang buah hati, tapi setelah memiliknya kita menelantarkannya. Kadang-kadang kita terlalu sibuk dengan pekerjaan sehingga kita lupa akan kewajiban terhadap anak. Jangan sampai gagal membesarkannya, para anak sangat membutuhkan ayoman orang tua bukan baby sitter atau pengasuh yang bukan orang tuanya sendiri.
Jangan buat anak lebih dekat dengan orang lain dari pada anda sendiri sebagai orang tua. Anak adalah harta paling berharga dalam hidup ini melebihi apapun, dia bukan boneka yang bisa ditelantarkan di mana-mana, bukan barang atau benda yang bisa dititipkan kepada siapa saja. Tapi jika memang kesibukan anda tidak dapat terelakkan maka pilihlah para pengasuh dengan teliti, lihat dan perhatikan dengan baik siapa sebenarnya pengasuh anakmu. Alangkah baiknya seorang anak itu besar ditangan orang tuanya sendiri. Ayah dan ibunyalah guru pertama si anak dan menjadi suri tauladan yang baik buat mereka.
Teringat Pada Kisah Diana !
Pembunuhan terhadap Angeline ini juga mengingatkan saya pada tragedi kematian Diana pada 19 Maret 2013 lalu yang dilakukan oleh orang terdekatnya. Diana dibunuh oleh pamannya sendiri dan teman sang paman saat itu. (Serambi Indonesia)
ANGELINE, ‘WARNING’ UNTUK ORANG TUA !
Kematian Diana tidak jauh beda dengan kematian Angeline yang disebabkan oleh nafsu birahi semata. Ketika nafsu sudah dikuasai setan maka tertutuplah mata. Itulah yang dilakukan pamannya, dia lupa kalau Diana adalah keponakannya sendiri sehingga dia tega menghabisinya.
Kematian dua gadis kecil ini menjadi pelajaran untuk para orang tua. Inilah ‘warning‘ untuk orang tua agar lebih memperhatikan lagi  buah hatinya. Kewaspadaan harus ditingkatkan lagi oleh para orang tua terhadap orang-orang terdekat anak dan lingkungannya.
Diana dan Angeline seakan memberi ‘pukulan ringan’ untuk para orang tua agar benar-benar menjadi orang tua yang penuh perhatian terhadap anak. Mereka memang telah tiada, tapi kisah mereka harus selalu ada dalam ingatan kita sebagai orang tua agar anda tidak lepas control terhadap sang buah hati.
Para orang tua kadang-kadang terlalu percaya dan dengan mudahnya membiarkan anaknya untuk bermain dengan orang-orang terdekatnya. Maka untuk saat ini dan seterusnya kita harus waspada terhadap mereka, kemana dan dengan siapa dia bermain.
Memberikan kepercayaan penuh terhadap orang terdekat kadang-kadang melahirkan petaka buat orang tua. Jangan terlalu percaya terhadap mereka yang selalu membuat anak kita tertawa dan nyaman ketika mereka berada di samping si anak, khususnya para pria.
Masih ingatkan pesan Bang Napi dalam tayangan ‘sergapnya’  ? Kejahatan terjadi bukan karena ada niat pelakunya. Tapi juga karena ada kesempatanWaspadalah! Waspadalah! Waspadalah!
Ketika kita membiarkan bebas anak kepada orang kepercayaan bisa jadi kesempatan untuk mereka. Kita memang tidak bisa menebak apa yang ada di pikiran orang, tapi paling tidak kita harus waspada terhadap mereka, perhatikan dan bertindaklah jika kita sudah menemukan keanehan terhadap anak. Sekali lagi, tetap waspada !
Jangan Biasakan Anak Memakai Pakaian Minim !
Yang perlu diingat adalah bahwa nafsu itu timbul karena seseorang melihat ‘sesuatu’ dari lawan jenisnya. Maka para orang tua hendaknya tidak membiasakan anaknya (khususnya anak perempuan) agar tidak membeli atau memakaikan pakaian yang minim pada anak usia dini. Memang benar kewajiban menutup aurat ketika tiba masa akil baligh, tapi tidak salahnya jika kita mengajarkannya untuk menutup aurat sejak dini.
Para orang tua diharapkan agar selektif memilih pakaian untuk buah hatinya agar tidak dapat menimbulkan syahwat ketika para pria atau orang terdekat melihatnya. Banyak saat ini kita melihat gadis-gadis kecil dengan leluasa memakai pakaian yang minim. Maka tidak salah ketika dia besar dia akan terbiasa terhadap pakaian tersebut. Mencegah lebih baik dari pada mengobati.
Ayo para orang tua ! lindungilah anakmu, jangan gagal jadi orang tua. Lindungi mereka sejak dini dari pada ‘nafsu setan’ orang-orang yang tidak berprikemanusiaan. Perhatian penuh anda membuahkan kebahagiaan dan kelengahan anda dalam membesarkan mereka melahirkan petaka.
Jauhi mereka dari orang-orang yang berhati iblis, bentengi mereka dari ‘nafsu birahi’ sejak dini dengan memperhatikan dengan penuh kasih sayang, memantau perilaku dan sikap mereka dan tentunya memperhatikan pakaian mereka sejak kini. Anakmu pahlawanmu !
Tulisan unek-unek untuk kasus angeline 


EmoticonEmoticon