Selasa, 03 Januari 2017

Jika Aku Mati

Tags

JIKA AKU MATI
كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

“Tiap-tiap yang bernyawa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahala kalian”. (Surat Ali `Imran: 185)
Tulisan ini bahan renungan untuk diri sendiri, setiap kali aku mendengar khutbah atau ayat Al Qur’an tentang kematian, aku benar-benar takut. Takut karena belum siap menghadapinya. Walaupun ku tahu, kematian ini pasti, tidak ada tawar menawar ketika kita siap atau belum siap. Takut mati jangan hidup !

BERANI HIDUP TAK TAKUT MATI. TAKUT MATI JANGAN HIDUP, TAKUT HIDUP MATI SAJA
( Wasiat KH. Abdullah Sahal, Salah Satu Trimurti Pesantren Darussalam Gontor)

Kematian adalah hal yang paling dekat dengan kita. Sesuatu yang pasti. Semua ciptaan-Nya (Baca : Allah SWT) akan kembali kepadaNya . Presiden, Pejabat, Bupati, Menteri, Anggota DPR, Petinggi Partai, Ulama, Teungku, Ustadz, Politikus, Akademisi, Teknisi, Tukang, Kodok, Jangkrik, Kupu-Kupu, Buaya, Harimau, semua akan mati. Siapapun itu yang Allah ciptakan pasti akan kembali ke pangkuanNya. Hanya saja, tempat , waktu dan sebab musababnya yang berbeda-beda. Hanya Allah yang tahu. Wallahu A’lam
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kalian kepada Allah dengan sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kalian mati melainkan dalam keadaan beragama Islam”. (Surat Ali ‘Imran: 102)
Kematian sesuatu yang menakutkan. Banyak orang takut mati. Coba baca ini dan ini !. Ini adalah salah satu dari mereka yang takut akan kematian. Ada yang mencoba membuat tempat berlindung untuk menghindar kematian rupanya, haha…
Emangnya mau lari kemana kamu? bangunan anti gempa ya? dibuat dari apa?
“Di mana pun kalian berada, kematian akan mendapatkan kalian, kendatipun kalian berada di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh”. (An Nisa’: 78)

Saya pikir sudah jelas dengan bunyi ayat Al Qur’an diatas. Ya walaupun yang membuat bangunan anti kiamat tersebut bukan golongan kita, kalau ada orang islam yang membuat bangunan seperti mereka, ini baru gila !
Back to topic#
Jika aku mati ?
Sesekali setelah  baca ayat Al Qur’an, Aku terbayang akan orang-orang yang akan menshalatkan dan mengantarkanku ke tempat peristirahatan terakhir. Pasti yang mengangkat keranda saat itu, family dan kawan-kawan dekatku, itupun kalau mereka masih dekat denganku.
Apa keranda ku nantinya berat atau ringan? ntah, itu semua kehendak Allah.
“Ya Allah ya Tuhan kami, kami mohon keselamatan agama, kesehatan jasmani, bertambahnya ilmu dan berkah rizki, dapat bertaubat sebelum mati, mendapat rahmat ketika mati, dan memperoleh ampunan setelah mati. Ya Allah, mudahkanlah kami paa gelombang sakaratul maut. Bebaskanlah kami dari azb nerakaMu dan memperoleh ampunan ketika kami dihisab” Amin ya Allah.. !
Saudaraku !
Jika aku meninggalkan bumi ini selama-lamanya, Jangan lupa doakan aku jika kalian teringat, dan akhiri jasadku sesuai dengan tuntunan agama islam, mandikan, shalatkan dan kuburkan.
Tidak ada yang berarti lagi !
Ketika aku meninggalkan alam ini, semua apa yang ku miliki sama sekali tidak berarti lagi. Apapun itu, baik itu yang berharga ataupun tidak. Betapa hebatpun diriku, kamu dan kita semua sama sekali tidak berguna lagi.
Harta, jabatan, anak, istri, rumah, sahabat,  dan semua-semua yang kamu miliki tidak bermanfaat sama sekali. Artinya tidak bisa kita bawa bersama kita. Jika harta, rumah, atau aset yang kita miliki ya bermanfaat untuk orang-orang yang kita tinggalkan.
Ketika mereka mendengar berita kematianku, mungkin sebahagian saudaraku ada yang sedih, atau pun menangis. Ya mungkin ada sebahagian yang berduka akan kepergianku, Tapi aku berharap disaat aku meninggal nantinya tidak ada yang bersuka cita, semoga selama hidup ini aku tidak punya musuh ya Allah. Amin
dan saya juga berharap jika ada yang menangis, jangan terlalu berlebihan, karena kasihan sayanya nanti di alam kubur !
“Sesungguhnya kamu akan mati dan sesungguhnya mereka akan mati (pula)”. (Surat Az Zumar: 30)
Kemudian, teman-temanku, baik itu teman dekat atau teman facebooker mulai mengupdate status berita duka tentang kematianku, mungkin ada sebahagian yang mengirim di kronologiku, yang ujung kalimatnya ” semoga amal ibadahnya diterima disisiNya, amin” ini sebuah doa dalam bentuk kalimat untukku.
Mereka mulai lupa….
Lalu selang satu bulan, FBku mulai ditutup oleh teman dekatku, seriring berjalan waktu mereka mulai lupa kepadaku, mereka tidak bisa lagi membaca postingan terbaru di wall fbku atau membaca postingan terbaru di blog aku ini.
ya satu persatu mulai melupakanku ! jadi sehebat apapun kita tetap akan terlupakan kawan ! paling nanti kalau ada moment yang mereka alami dalam sehari-hari yang disitu aku terlibat dalamnya disitulah sesekali mereka teringat kepadaku. haha
Kalau aku nanti sudah punya istri, istriku juga akan melupakanku, kalau dia masih muda pasti dia akan menikah lagi, lupa dech sama aku, paling-paling nanti waktu lebaran baru ingat, sesekali sewaktu habis shalat dia berdoa. semoga !
Hanya amal sholeh yang bermanfaat !
Kamu dilahirkan dalam keadaan menangis,sedangkan orang-orang disekitarmu tertawa gembira, beramalah kau untuk suatu hari ketika orang-orang disekitarmu menangis karena kematianmu sedangkan kau tertawa gembira.( Al-Qurtubi )

Ya, amalmu penolongmu ! amal yang baik lah yang sangat-sangat bermanfaat setelah kematianmu. Seterusnya doa-doa anakmu yang sholeh yang kamu besarkan dengan istrimu. masih ingatkan haditsnya kawan ! ada 3 yang bisa nolongin kita, shadaqah jariah, doa anak yang sholeh dan ilmu yang bermanfaat, ya semua ini bagian dari pada amalmu.
setelah itu apalagi ?
Rahmat dan ridha Allah yang akan menentukan segalanya. Apa yang kita lakukan didunia kita selalu berharap ridhanya Allah, jangan berharap pahala darinya, keridhaan Allah selalu kau pinta. Karena kalau kita berharap pahala di setiap apa yang kita lakukan sama kayak kita kerja minta dibayar. Takutnya kalau kamu sudah merasa cukup apa yang kamu inginkan nanti kamu ga mau kerja lagi.  Makanya dalam dalam ibadah itu jangan sesekali berharap pahala atau surganya. Carilah ridhaNya !
Meniti Jalan, Menapak Bumi, Menggapai Ridha Illahi…
Back to the point of view#

Saudaraku !Aku butuh doamu !
Jika aku mati nanti, aku menginginkan doa yang selalu terselip dalam bait doamu. Aku ga butuh papan bunga di depan rumahku atau taburan bunga di kuburanku. kalau papan bunga paling satu dua hari terpajang didepan rumahku, kalau bunga paling satu dua hari juga akan layu. Tapi kalau doa asalkan ikhlas in sha Allah selalu tersampaikan untukku jika Allah meridhainya. Semoga ! Amin !
Berhubung saya tinggal di pesantren saat ini, saya pernah mengandai-andai, seandainya aku mati nanti pengen rasanya aku dikuburkan dalam komplek pesantrenku yang dekat dengan mesjidnya. Biar nanti setiap santri mau ke mesjid melihat kuburanku dari jauh sambil  berdoa; Allahumaghfirlahu, warhamhu, wa’fihi wa’fu’anhu…
Aku butuh doa kalian santri-santriku !
Nah, Jika aku mati nanti, aku juga tidak mau kuburanku itu di buat yang bagus, cukup buat aja satu batu nisan ada namaku, biar nanti kalau klaian sudah lama ga ziarah ke kuburanku kalian tahu yang mana rumah terakhirku dan ga salah kuburan.
“Katakanlah: “Sesungguhnya kematian yang kalian lari dari padanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kalian, kemudian kalian akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia memberitahukan kepada kalian apa yang telah kalian kerjakan”. (Surat Al Jumu`ah: 8).
Aku juga tidak mau kalau kalian ziarah ke kuburanku kalian berdoa, kecuali kalian berdoa kepada Allah dan meminta agar Allah melapangkan kuburanku dan memudahkan aku di hari akhir kelak.
Jika aku pergi, Ayah, Ibu, saudaraku tolong ikhlaskan kepergianku,

Mengingat kematian itu penting !
dan kalau ada hutang-hutangku yang belum lunas tolong dilunaskan sebentar ya ! bagi kawan-kawan yang merasa aku punya hutang sama kalian tolong ingatkan saya ya sewaktu hidup dan katakan pada keluarga jika aku sudah mati kalau aku belum sempat membayarnya.

أَكْثِرُوا ذِكْرَ هَاذِمِ اللَّذَّاتِ يَعْنِي الْمَوْتَ
“Perbanyaklah mengingat pemutus kenikmatan-kenikmatan”, yakni kematian.  (Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi, Imam Nasaa’i, Imam Ibnu Majah dan Imam Ahmad di dalam Musnad-nya. Imam Tirmidzi mengatakan, “Ini hadits hasan gharib”)

Ya, mengingatkan diri akan kematian itu penting sekali. Sebagai muhasabah untuk diri sendiri.
Sejauh mana sudah kesiapan kita untuk kembali kepada sang Khalik?
Seberapa berkualitas amal yang sudah kita kerjakan?
Silakan baca-baca ayat-ayat Allah tentang kematian ! apa kalian tidak bergetar atau menangis disaat itu?
Apa kalian tidak bergetar hatinya saat khatib atau penceramah membahas tentang kematian?
Apa kamu tidak takut akan azab Allah saat kamu mati kelak sedangkan kamu selama ini berlumur dengan dosa?
Apa kamu tunggu esok untuk berbuat baik?
Atau kamu ingin menghabiskan masa muda dulu dengan bersenang-senag dan hura-hura?
Apa kamu sudah tahu kapan kamu akan mati?
Apa kamu sudah tahu apa jawaban saat malaikat menghampirimu kelak di alam kubur?
Apa kamu ga takut lihat video-video tentang alam kubur/kematian di youtube?
Apa kamu yakin kalau kamu masih bisa bernapas esok hari?
Atau kamu sudah merasa cukup berbuat baik?
Apa kamu sudah merasa nikmat sekali ya hidup di dunia ini sehingga kamu lupa kalau kamu akan mati?
Atau kamu ga mau mati? kalau ga mau mati ya jangan hidup !
atau jangan-jangan kamu sudah merasa kalau kamu sudah banyak amal?
Apa kamu ga merasa kalau kamu masih banyak dosa?
Pernah nonton film atau video-video tentang kematian atau siksaan kubur?
Atau buku-buku cerita tentang kematian gitu?
Apa kamu pikir jabatan yang kamu miliki sekarang kamu sudah merasa hebat?
Apa kamu pikir ilmu agama yang kamu kuasai sekarang itu sudah cukup?
Kamu merasa diri jadi alim ulama? kamu seorang teungku?
Kamu ada jaminan masuk surga ya? sehingga kamu ga meminta ampun lagi sama Allah atas dosa-dosamu? Hei ! Nabi aja sudah jelas-jelas dijamin sama Allah tapi tetap setiap hari masih meminta ampun pada Allah, bukan sehari sekali lhoh ! dalam sehari bisa sampe 100 x minta ampun sama Allah. itu Nabi lhoh, Insan pilihan Rabbi, ne kamu ?

Kawanku, Jika aku mati, ingatlah, kamu juga akan mati suatu hari nanti !
Mungkin kamu ga percaya ya dengan siksaan kubur?
“Tiap-tiap yang bernyawa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahala kalian”. (Surat Ali `Imran: 185)

Sekali lagi, tulisan ini hanya muhasabah dan tafakkur untuk diri sendiri, sebagai peringatan untuk diri ini. Akan saya tambahkan lagi nanti tulisannya, sekarang sekian dulu. tobe continued..
Ushikum wa iyya nafsi !
Allahumma ahyinaa bil iimaan, wa amitnaa bil iimaan, wa adkhilnaal jannata ma’al iimaan. Amin..
Tulisan yang kacau, pikiran yang galau
Al Manar, 20 Juli 2015,
Ttd,
HambaMu yang penuh dosa

1 komentar so far

POKERVITA
JUDI ONLINE TEXAS POKER
Juga Taruhan Kartu Tradisional Sakong Online
Bayar Pakai GoPay

Anda Dapat Bermain Setiap Hari dan Selalu Menang Bersama Poker Vita
Situs Situs Tersedia bebebagai jenis Permainan games online lain

Kami Terima semua BANK Nasional dan Daerah, OVO&GOPAY Deposit dan Penarikan Dana. Untuk permasalahan apapun Anda selalu dapat menghubungi Tim Support kami, Kami online 24 jam/7 hari untuk menjawab pertanyaan Anda dan menangani masalah apapun.
Whatsapp : 0812-222-2996


EmoticonEmoticon