Rabu, 04 Januari 2017

Yach, Kalah Lagi, Kpk 0 Vs 3 Praperadilan

Yach, Kalah Lagi, Kpk 0 Vs 3 Praperadilan
ya kecewa lagi saya… institusi yang saya kagumi ini kalah lagi di bantai habis oleh tim Praperadilan. Pertarungan yang dimulai sejak kasus Budi Gunawan, Ilham Arief Siradjuddin, dan terakhir Hadi Poernomo, mantan Kepala Badan Pemeriksa Keuangan.
Kisruh di tubuh KPK ini menjadi ‘PR’ besar bagi pemegang kartu negeri ini. Memang tidak mudah berdiri sebagai institusi penegak hukum di negeri ini, berdiri di kalangan ‘tikus-tikus berdasi’ yang kadang-kadang di puji-puji bangsa. Tidak mudah berdiri diantara para munafik yang meneriakkan bekerja  untuk kesejahteraan rakyat sedangkan dibalik itu memakan hak rakyat. sangat-sangat tidak mudah kawan !
Cobalah kamu berdiri di antara kawan-kawan kamu yang sedang melanggar sebuah disiplin di sekolah, lalu kamu mengingatkan mereka dan melaporkan  kepada pihak sekolah. Pihak sekolah lalu menghukum kawan-kawan kamu tadi. Lihatlah penilaian dan balasan kawan-kawan kamu tadi terhadap dirimu. Kebencian, dendam, marah, dan rasa ingin balas dendam pasti tertuju padamu kawan.
Buatlah sebuah observasi respon  murid yang  suka melanggar terhadap guru-guru mereka yang sering menghukum mereka. Apa yang akan terjadi dengan hasil observasi kamu ?
Berapa orang yang masih menyukai dan tidak menyukai guru tersebut ?
Lihatlah respon mereka ! dengarkan komentar mereka terhadap guru tersebut. Dan saya sangat yakin respon buah kejelekan lah yang diberikan oleh murid-murid tadi yang berbungkus kebencian dan makian.
Begitulah kira-kira analoginya untuk seseorang penebar kebaikan dan penghapus kejahatan kawan !
Ada banyak komentar para orang-orang di negeri ini terhadap kisruh selama ini di tubuh KPK, ada yang mengatakan ini bentuk kriminalisasi terhadap lembaga kebanggaan rakyat ini, ada yang mengatakan bahwa ini serangan sistematis untuk menjatuhkan kinerja KPK selama ini. Dan semua komentarnya tertuju kepada bentuk ketidaksukaan seseorang atau kelompok tertentu terhadap lembaga malang ini. Ya jelaslah tidak disukai kawan ! betapa banyak tikus-tikus kantor yang sudah di perangkap. Tikus mana yang tidak benci dan geram terhadap orang-orang yang menganggu jalan pendapatan ‘uang dapur’ mereka. Ini urusan perut kawan ! haha
Sebagai masyarakat yang lemah saya kadang-kadang heran melihat balada negeri ini. Mungkin negeri ini memang sudah gila kali ya? karena ada banyak orang gila berada di puncak kekuasaan sana. Ada yang gila harta, wanita dan kekuasaan. Alangkah gilanya negeriku ini ?
Negeri yang diberi sejuta kenikmatan oleh tuhan ini selalu berada dalam kerugian, rakyat terus berada dalam kesengsaraan. Terus terpuruk dalam jurang kemiskinan. Yang kaya semakin kaya, yang miskin semakin miskin, yang dapat proyek dapat terus, yang gulung tikar gulung terus. dan yang makan uang rakyat makan terus. yang penting heepii. haha
Entah sampai kapan negeri ini sepi dari para koruptor?
Sampai kiamat kali ya? Koruptor yang datang silih berganti memang harus segera di basmi agar tidak melahirkan generasi baru memiskinkan negeri ini. Negeri yang kaya melimpah  ini harus di jaga dari gangguan setan yang terkutuk. Mengamankan setiap aset negeri dari ‘pejabat-pejabat yang tidak terpuji.
Saya dari dulu bertanya-tanya dalam hati kenapa rata-rata pelaku kebaikan di tubuh KPK selalu terjerat dalam sebuah kasus? Bermacam motif kesalahannya. Memang saya sadar manusia itu tidak ada yang benar, pasti ada salahnya. Saya tidak mendewakan para pelaku kebaikan di tubuh KPK, mereka juga manusia pasti ada khilafnya. itu pasti ! Tapi yang aneh menurut saya setiap kasus yang mereka dapatkan seperti sebuah skenario yang sudah direncanakan.
Kasus lama pun hadir untuk mereka di tengah-tengah gencarnya  menangkap maling di negeri ini. Padahal sebelum dipilih menjadi ketua KPK mereka sudah di test terlebih dahulu, sudah ditelusuri rekam jejak mereka sebelumnya. Tapi anehnya kadang-kadang kasus yang tidak terekam sebelum masa pemilihan tiba-tiba direkam kembali untuk mematikan kinerjanya. Ada apa ini? Siapa benar siapa salah ? kok semacam saling balas pantun ya? Sama-sama berusaha mencari dan menggali kesalahan yang tdak tahu entah benar atau tidak. Wallahua’lam. yang jelas yang benar tetap benar yang salah tetap salam. Ja al haq wazahal bathil !
Dan saya berharap kepada 9 srikandi  yang baru saja dipilih sebagai pansel untuk pemilihan ketua KPK baru ini benar-benar merekam jejak mereka sejak mereka terlahir. Biar tidak ada rekaman-rekaman lama lagi yang di putar tiba-tiba di setiap mereka sedang gencarya memusnahkan ‘ tikus berdasi’ itu.
Semoga KPK berjaya sampai ujung hayatnya kawan  !
TULISAN TANGGAL 27 MEI 2015 DI BLOG SYAFRIZALELSELATANY.WORDPRESS.COM, SAAT TERJADI KISRUH DI TUBUH KPK SAAT ITU. 

BACA JUGA : 

Mari Kita Kawal ” Pemerintahan Revolusi Mental’ Pak Jokowi



EmoticonEmoticon